Namun, mengelola satu atau dua container saja sudah cukup rumit. Bagaimana jika kita memiliki ribuan container yang harus dijalankan dan dikelola? Di sinilah peran container orchestration menjadi sangat penting.
Container orchestration memungkinkan kita untuk mengelola container secara massal dengan menggunakan tools yang disebut dengan container orchestration engine. Beberapa tools yang populer saat ini adalah Docker Swarm, Kubernetes, dan Apache Mesos.
Docker Swarm adalah tools yang dikembangkan oleh Docker, Inc. yang memungkinkan kita untuk mengelola container dengan cara clustering. Docker Swarm menyediakan fitur seperti load balancing, rolling update, dan scaling secara otomatis.
Kubernetes adalah tools yang dikembangkan oleh Google yang juga memungkinkan kita untuk mengelola container dengan cara clustering. Kubernetes menyediakan fitur yang lebih kompleks dibandingkan dengan Docker Swarm, seperti rollback, self-healing, dan scheduling.
Apache Mesos adalah tools yang dikembangkan oleh Apache Foundation yang memungkinkan kita untuk mengelola container di atas sebuah cluster yang terdiri dari beberapa mesin. Apache Mesos menyediakan fitur seperti load balancing, resource isolation, dan scheduling.
Keuntungan dari menggunakan container orchestration adalah kita bisa dengan mudah mengelola container secara massal, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengelola aplikasi, dan meningkatkan efisiensi dari sistem. Namun, ada juga beberapa hal yang perlu diperhatikan ketika menggunakan container orchestration, seperti kompleksitas dari tools yang digunakan, kebutuhan akan sumber daya yang lebih besar, dan biaya yang dibutuhkan untuk mengelolanya.
Jadi, container orchestration adalah proses yang membantu kita dalam mengelola container secara massal dengan menggunakan tools yang disebut container orchestration engine. Beberapa tools yang populer saat ini adalah Docker Swarm, Kubernetes